Jumat, 10 April 2015

Pengalaman kerja di Luar Negeri

Sudah 4 tahun ini saya merantau dinegeri jiran sebagai tenaga profesional, dan sedikit banyak sudah dapat merasakan suka duka merantau di Luar Negeri. Saat ini saya akan berbagi pengalaman saya hidup di Malaysia.

Yang Pertama dan paling penting untuk bekerja DiLN adalah urusan perizinan tinggal alias Visa. Selama 4 tahun disini sy pernah menggunakan beberapa jenis visa,  antara lain visa sosial, visa training dan visa pekerja. Untuk bekerja diLN diwajibkan untuk menggunakan visa kerja, tetapi pembuatan visa kerja tidak semudah yang dibayangkan, selain itu perusahaan biasanya ingin melihat capability kita dikerjaan itu baik atau tidak. Bulan pertama sy menggunakan visa sosial visit yang berlaku 30hari dan gratis karena perusahaan ingin lihat skill sy dulu, Puji Tuhan dalam seminggu sy sudah dapat kepastian sy diterima kerja disana. Setelah itu sy menggunakan visa training yang berlaku 6bulan. Setelah lulus training sy mendapatkan visa kerja yg berlaku setahun, jadi harus selalu diperbarui selama setahun sekali. Sangat indah bila kalian yang akan keeja di LN langsung mendapatkan visa kerja.

Yang kedua adalah gaji. TKI dibedakan menjadi 2, antara lain pekerja buruh dan profesional. Minimal Gaji tenaga buruh di Malaysia RM 1000, sedangkan pekerja profesional minimum RM 5000 (kurs 1RM: Rp. 3700). Jadi klo dioffer kurang dr itu jangan mau. Perlu diperhatikan juga apakah gaji yang kita terima itu gaji bersih atau kotor karena banyak potongan yang akan dikenakan kepada pekerja antara lain pajak [25%dari gaji --> guedee buangettt], biaya pembuatan visa dan asuransi. Semoga saja gaji yang didapat itu gaji bersih, karena klo gaji kotor, kebayang sendiri berapa banyak potongan yang didapatkan. Makanya banyak berita TKI gk dibayar, tetapi itu sebenarnya gaji mereka dipotong untuk biaya administrasi visa dll, tetapi setelah beberapa bulan semua biaya sudah tercover baru bisa merasakan banyaknya gaji mereka.

Kamis, 09 April 2015

Hidup itu adil

Kebanyakan orang sering membaca semboyan "Life is not fair", dan banyak dari mereka setuju terhadap semboyan tersebut. Pada awalnya saya pun  setuju dengan semboyan tersebut karena saya melihat bayi tidak dapat memilih orang tua mereka, ada yang terlahir di tempat yang kumuh dan rawan konflik, tetapi ada juga yang terlahir di istana mewah dan megah.

Hingga pada suatu masa dan seiring semakin banyaknya pengalaman hidup ini, persepsi dan pengertian saya mengenai "life is not fair"beralih menjadi "life is fair". Perubahan persepsi ini terjadi karena keberhasilan yang kita raih merupakan buah kerja keras kita. Setiap orang pasti pernah merasakan ketika dia bekerja keras maka dia akan mendapatkan hasil yang maksimal,  berbeda ketika kita santai santai dan bermalas-malasan maka hasil yang kita dapatkan akan sedikit. Kita pasti pernah memiliki pengalaman ketika dipersimpangan jalan selalu menemui jebakan lampu merah yang berturut-turut, jangan kesal hati karena anda telah mengumpulkan ketidakberuntungan dalam hidup, tetapi setelah itu keadaan akan berbalik (life is fair) tiba2 anda akan mendapatkan keberuntungan berupa lampu hijau yang terus menerus. Jadi ketika dalam ketidakberuntungan, sebaiknya anda berpositif thingking karena akan segera datang keberuntungan dikemudian hari. Life is fair.

Salah satu orang terkaya didunia pernah berkata, ketika kita terlahir dalam kondisi serba kekurangan maka itu bukan salah anda tetapi ketika anda meninggal dalam kondisi yang sama maka itu adalah kesalahan anda sendiri.

Jadi mari kita semuanya tetap bersemangat dan bersikap positif dalam menghadapi hidup ini, percayalah bahwa akan selalu datang pelangi setelah hujan.

Jumat, 03 April 2015

Teori kamar pas

89 Kita pernah merancang masa depan secara terstruktur dan sistematis, tetapi yang terjadi terkadang tidak seperti yang kita inginkan. Tetapi percayalah ketika kita menyerahkan hidup kita kepada Tuhan maka yang terjadi adalah indah adanya. Janji Tuhan itu bagaikan pelangi setelah jatuhnya hujan, indah pada akhirnya.

Untuk menilai suatu permasalahan haruslah kita menggunakan beberapa persepsi yang berbeda sehingga dapat melihat dari berbagai sudut pandang yang berlain arah. Apabila diibaratkan tu ya seperti kita masuk fitting room alias kamar pas. Jadi untuk menilai suatu masalah kita harus menerapkan fitting room theory atau teori kamar pas ciptaan gw.

Teori kamar pas adalah sebuah teori yang bertujuan untuk menganalisa sebuah permasalahan secara komprehensif dan terstruktur, dengan menganalogikan diri kita yang sedang mencoba baju di kamar pas. Kamar pas merupakan ruangan kecil yang terdapat di toko busana yang digunakan klien untuk mencoba busana yang diminati sebelum dia memutuskan untuk membelinya.

Di dalam kamar pas terdapat beberapa cermin yang terletak di depan, sisi kanan, kiri dan belakang. Ketika mencoba baju yang akan dibeli kita akan melihat penampilan kita di kaca secara tampak depan, samping dan belakang jadi kita bisa menilai apakah baju tersebut sesuai dan sempurna dibadan kita seutuhnya dari penampakan depan, samping maupun belakang. Begitu jugalah kita dalam menganalisis suatu masalah yang terjadi, tidak melulu menilainya secara langsung tetapi harus ditelaah dari depan, samping kiri kanan dan belakang untuk menghasilkan sebuah keputusan dan respon tanggap taktis responsif yang efektif dan tepat sasaran.

Sekian penjelasan singkat padat dan tidak jelas mengenai tips dan trik menghadapi masalah menggunakan teori kamar pas temuan saya 30menit yang lalu.